Kamis, 27 Oktober 2011

“Untukmu yang Ku rindu”

Saat kesendirian berada disini Masih ada kisah yang ingin ku goreskan dengan tinta rindu Pada album hati yang hampir mati.. *** Ku coba merangkai seikat demi seikat kata Ku coba tumbuhkan sebulir demi sebulir harap agar aku bersamamu.. Sehelai tarikan nafas hadir dengan tarian pena Ku coba membalas senyum manismu M emandang langit terang bertabur bintang *** Puisi ini hanya untukmu yang ku rindu….. Walaupun kau tak merindu Walaupun kau tak mengingatku Namun selama jari ini masih tegar mencengkram pena Selama itu pula ku tumpakan tinta kasih dalam album rinduku.. *** Lalu………. Kutitipkan pada rintik hujan Agar kau dapat rasakan rindu lewat rintiknya Ku titipkan pada hembusan angin Agar kau bisa rasakan rindu lewat hilirnya Ku titipkan pada bintang Agar kau bisa raakan rindu lewat kerlipnya Rindu yang begitu lembut menyapamu disela-sela awan yang hampir hilang Dibalik duka yang diterpa suka Terlantum salam rindu dari lubuk kalbu…… *** Namun….. Jika ku tak menulis puisi rindu lagi untukmu Jangan brsedih… Jangan menangis… Jangan merindukanku… Apalagi mencariku… *** Mungkin saat itu aku telah pergi Berlari bersama rindu ini.. Mungkin saat itu aku sudah mati Mati membawa sakitnya merindu.. ***

Tidak ada komentar:

Posting Komentar