Sabtu, 29 Oktober 2011

letih,,

Alunan melodi yang kupunya
sengaja ku singgahkan dalam permadani rindumu
walaupun melodi – melodi itu tak kau dengar saat aku melantumkannya,,
tapi tetap ku persembahkan untukmu
walau kau tak pernah hiraukan alunan rindu ini,,
api aku tetap alunkan untukmu
***
Semakin hari kau tak pernah menoleh album rinduku
Kau tak pernah mendengar syair hatiku
Aku bahkan seperti tak ada dimatamu
Seakan semua yang ku persembahkan tak pernah kau hiraukan
Aku yang memikirkanmu
Walau kau tak pernah fikirkanku
***
Baiklah……..
Akan ku coba pergi dari hatimu..
Kucoba bergegas dari ruang hidupmu
Dan saat aku berhasil keluar dari cerita cintamu,
Dan telah menemukan pujaan baru
***
Namun akhirnya kau datang menghampiriku..
Kau berlari mengejar rinduku..
Kau terjatuh dalam telaga rinduku..
Kau tertancapkan oleh besarnya egomu..
***
Lalu,,,
Bagaimana dengan perasaanku ??
Bagaimana dengan perasaannya??
***
Sementara aku sudah letih menantimu..
Aku sudah lelah mengharapmu..
Cintamu datang terlambat
Sekarang aku tengah berada di antara kalian..
Aku,,kau,,dan dia…..
*****

"Buat aku jatuh cinta padamu"

Wahai kau yang akan menjadi mahramku...... ku hanya ingin mencintaimu karena illahku bukan sekedar nafsu... tapi karena perintah Rabbku tak hanya bermodalkan ketampananmu tapi karena akhlakmu.. Wahai kau yang akan menjadi imamku.... buat aku jatuh cinta padamu Dari ujung dhuha hingga ufuk senja dengan melabuhkan cinta karena-Nya Wahai kau yang akan menemaniku buat aku jatuh cinta padamu...... dengan semangat juang yang tak pernah pudar seiring bergantinya hari masih terus berputar meski cobaan datang silih berganti Wahai aku yang akan menjadi menjadi separuh jiwaku.... buat aku jatuh cinta padamu... dengan teguhnya ayat suci yang terus mengisi relung hati bernada nafas yang baunya melebihi kasturi buat aku jatuh cinta padamu... wahai kau yang ku rindukan...... buat aku jatuh cinta padamu dengan berpaling dari cinta yang lain yang tak direstui ilahi dengan menguatkan cintamu pada-Nya melebihi cintamu padaku.. wahai kau yang disana.. buat aku jatuh cinta padamu dengan menuntunku menujuNya....

"Cinta menuju-Mu"

Apakah aku jatuh cinta ? Diakah yang layak untukku ? untuk ku jadikan teman menggapai syurga-Mu.. jika bukan dia takdirku, kumohon jangan uraikan panjang pertemuan ini tapi jika dia memang untukku, izinkan aku mencintainua karena-Mu.. *** Bukan hanya sedekah untukku tapi anugrah yang ku tunggu bukan karena inginku apalagi nafsu jiwaku tapi karena Rabbku... *** yang ku mau hanya cinta dunia akhirat bukan cinta yang sesat ku hana ingin cinta yang bisa membawaku menuju syurga-Mu..... ***

"Sepotong Cinta Klasik"

Andai kau datang untukku disini takkan mungkin ku sambut dengan tangan kiri karena kau hanya pantas bertahta dihati.... ** Dari musin gugur hingga semi kau tetap menjadi putri yang pernah kubawa lari dari istana raja ** Ku telusuri panjangnya Nil hanya membawa secangkir cinta klasik hingga ujung sydney ku berbekal sepotong cinta klasik hanya untuk mu yang tak pernah terusik... **

"Puisi Untuk Liendy"

Ketika kau mengeluh... jantungku terhenti hatiku merinti jiwaku seakan mati ** ketika kau meraung kesakitan.. ku berdiri ditengah teriknya mentari ku berlari mengadu pada illahi ku adukan semua tentang deritamu berharap Allah mencabut sakit yang tak tertahankan lagi ** ketika kau menangis dan katakan "aku sampai disini" terasa duniaku menggelap ingin ku tukar jiwa ini untuk dirimu yang sedang merinti karena ku ingin berteman denganmu lebih lama lagi *** #terkhusus untuk kau yang sedang menanti mati :')

Kamis, 27 Oktober 2011

“Penantianku”

Aku seperti daun kering yang selalu menanti hadirmu Gugur dimusim semi Kering digurun tandus Layu tak ada yang tahu *** Aku seperti daun kering yang layu Dibakar oleh panasnya lentera ungu Kering kerontang tanpa sang bayu satu per satu aku mulai gugur menyerah oleh waktu begitukah aku menantimu ??

“Untukmu yang Ku rindu”

Saat kesendirian berada disini Masih ada kisah yang ingin ku goreskan dengan tinta rindu Pada album hati yang hampir mati.. *** Ku coba merangkai seikat demi seikat kata Ku coba tumbuhkan sebulir demi sebulir harap agar aku bersamamu.. Sehelai tarikan nafas hadir dengan tarian pena Ku coba membalas senyum manismu M emandang langit terang bertabur bintang *** Puisi ini hanya untukmu yang ku rindu….. Walaupun kau tak merindu Walaupun kau tak mengingatku Namun selama jari ini masih tegar mencengkram pena Selama itu pula ku tumpakan tinta kasih dalam album rinduku.. *** Lalu………. Kutitipkan pada rintik hujan Agar kau dapat rasakan rindu lewat rintiknya Ku titipkan pada hembusan angin Agar kau bisa rasakan rindu lewat hilirnya Ku titipkan pada bintang Agar kau bisa raakan rindu lewat kerlipnya Rindu yang begitu lembut menyapamu disela-sela awan yang hampir hilang Dibalik duka yang diterpa suka Terlantum salam rindu dari lubuk kalbu…… *** Namun….. Jika ku tak menulis puisi rindu lagi untukmu Jangan brsedih… Jangan menangis… Jangan merindukanku… Apalagi mencariku… *** Mungkin saat itu aku telah pergi Berlari bersama rindu ini.. Mungkin saat itu aku sudah mati Mati membawa sakitnya merindu.. ***